Di usia senjanya, Mak atit berjuang sendiri merawat kedua cucu yang ditinggalkan orangtuanya karena gangguan mental.
Dengan berjualan daun pisang dan kayu bakar, tubuh rentanya dipaksa kuat untuk upah 30 ribu sehari agar bisa bertahan hidup bersama kedua cucunya.
Sering kali Mak Atit berpuasa agar cucunya bisa makan dan minum susu.
Dengan menahan lapar ia tetap bekerja keras untuk masa depan yang lebih baik bagi kedua cucunya.
Uluran tanganmu sangat berarti untuk menghidupi Mak Atit di usia tuanya dan merawat kedua cucunya. Mari sisihkan rezekimu dengan sedekah untuk Mak Atit.
Bismillah, mari bantu perjuangan Mak Atit
Yuk, Tunaikan Sedekah Sekarang!
Jabat Erat,
Salam Setara
Menanti doa-doa orang baik