Bu Pratiwi kini berusia 65 tahun namun ia masih bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya. Bagaimana tidak, ia dipaksa oleh keadaaan harus berjuang untuk terus menyambung hidup. Suaminya Pak Suparman sudah tak bisa beraktivitas lagi sejak 2 tahun lalu mengalami kecelakaan saat sedang bekerja.
Pak Suparman sebelumnya bekerja sebagai tukang becak, namun ia tertabrak kendaraan dari belakang saat menarik pelanggan. Kepalanya pecah dan harus dioperasi, sejak saat itu kemampuan fisik dan ingatannya terganggu. Membuat ia sepenuhnya harus beristrihat di rumah.
Bu Pratiwi menyambung hidup dengan berjualan jajan dan kue pasar dengan mengendarai sepeda ontelnya. Beliau berkeliling dari kampung ke kampung, rumah ke rumah menawarkan langsung dagangannya. Setidaknya setiap hari ia harus mengayuh sepedanya sejauh 30KM lebih, mulai berjualan jam 10 pagi hingga jam 3 sore.
Jelas fisiknya sudah capek dan tak kuat lagi sehingga ia sering harus berhenti sesekali untuk beristirahat. Barang yang ia jual pun bukan milik sendiri, namun menjualkan dagangan orang dengan upah sesuai jumlah yang terjual. Sehari beliau biasanya hanya diupah 20-40 ribu saja, tentu tidak cukup untuk kebutuhan harian.
Perjuangan beliau tidak sampai di sana, selain mengayuh sepeda jauh dari rumahnya. Beliau berdagang dibeberapa lokasi yang cukup ramai. Namun ia juga sering diusir dan tidak diizinkan berdagang karena dianggap mengganggu. Tetapi hal tersebut tidak membuat Bu Pratiwi gentar, sebab bagaimanapun ia harus membawa pulang uang untuk keluarganya.
Beliau orang yang tak pernah mengeluh dengan keadaan, bahkan ditengah aktivitas berjualan beliau menempuh jarak yang jauh, ia tak pernah absen untuk melaksanakan sholaat saat waktu tiba. Dimanapun, ia selalu mampir di masjid untuk melaksanakan sholat dan sekeadar istirahat.
Bu Pratiwi juga tak punya rencana, selama fisiknya kuat. Ia akan terus berjualan menenmpuh puluhan km setiap hari. Sebab masih ada suami yang harus ia nafkahi agar tetap bisa makan setiap hari.
#OrangBaik, Yuk bantu ringankan perjuangan Bu Pratiwi dan keluarga dengan cara:
Terima Kasih Orang Baik!
Donasi dari galang dana ini juga akan digunakan untuk penerima manfaat dengan kondisi dan kebutuhan serupa lainnya di bawah naungan Yayasan Salam Setara Amanah Nusantara.
Menanti doa-doa orang baik