Terlahir tunanetra dan dengan bibir sumbing, Rofiq kecil (14) tak pernah berhenti bermimpi menjadi hafiz Quran. Meski sering dibully karena fisiknya, semangatnya tak pernah surut. Di TPA Al-Khair, ia menghafal dengan cara mendengar lantunan Quran—dan ingatannya begitu tajam. Kini, hafalannya sudah sampai Surah Al-‘Alaq.
Sejak berhenti sekolah di kelas 3 SD karena tak ada program inklusi, Rofiq menghabiskan harinya belajar Qur’an.
Sekolah Luar Biasa terdekat berjarak lebih dari 60 km, membuat orang tuanya memilih TPA agar ia tetap bisa belajar. Ibunya, penjual makanan ringan di halaman TPA, merasa tenang karena sang anak bisa belajar sambil berada di pengawasannya.
Kawan Setara, yuk hadirkan dukungan untuk anak-anak seperti Rofiq agar mereka bisa terus menghafal Quran dengan layak. Setiap donasi darimu bisa membantu menyediakan kebutuhan belajar, alat ibadah, hingga mushaf Qur’an yang akan menemani perjuangan mereka meraih mimpi.
Jabat Erat,
Salam Setara
Menanti doa-doa orang baik